Jumat, 10 Agustus 2012

Bentuk Kesatuan Manusia

Kemampuan manusia dalam memenuhi kebutuhannya sangatlah terbatas. Oleh karena itu secara sadar ataupun tidak, manusia akan menjalin hubungan dengan manusia yang lain. Terjalinnya hubungan antara individu satu dengan individu lainnya kemudian akan melahirkan bentuk kesatuan manusia.

Adapun bentuk kesatuan tersebut antara lain:

  1. Keluarga, dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang terikat satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang berdasarkan atas pengabdian dan kasih sayang. Keluarga merupakan satuan sosial terkecil yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak.
  2. Masyarakat, berarti kumpulan manusia yang relatif permanen, berinteraksi secara tetap, dan menjunjung suatu kebudayaan tertentu.
  3. Komunitas, secara singkat komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas. Oleh sebab itu, ciri utama kesatuan sosial yang disebut komunitas mempunyai ikatan solidaritas yang kuat antar anggotanya akibat kesatuan tempat tinggal.
  4. Perkumpulan/asosiasi, adalah unit sosial atau kesatuan sosial yang dilandasi oleh kesamaan kepentingan. Karena adanya kesamaan kepentingan, beberapa orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan yang disebut perkumpulan atau asosiasi. Kepentingan tersebut bisa berwujud hobi, ideologi, minat, bisnis, dan lain sebagainya.
  5. Ketetanggaan, tetangga merupakan unit (satuan) sosial yang terdiri atas beberapa orang yang bertempat tinggal saling berdekatan. Karena faktor saling berdekatan inilah hubungan antar tetangga jadi sangat erat melebihi hubungan kekerabatan. Apalagi pada masyarakat pedesaan, tolong menolong antar tetangga mewarnai hampir seluruh segi kehidupan masyarakat. Hal ini berbeda dengan masyarakat kota yang individualistis. Di kota, keakraban hubungan ketetanggaan cenderung berkurang.
  6. Suku bangsa, Suku bangsa adalah gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum, berkaitan dengan asal-usul, tempat asal, serta kebudayaan.
  7. Kekerabatan ialah kesatuan yang orang-orangnya atau anggota-anggotanya mempunyai hubungan keturunan atau hubungan darah. Seseorang dapat kita anggap sebagai kerabat kita karena orang tersebut mempunyai hubungan darah atau seketurunan dengan kita, walaupun kita tidak pernah saling bertemu dengan orang tersebut.

Kamis, 09 Agustus 2012

Ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Sosiologi dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan, karena telah memenuhi unsur-unsur ilmu pengetahuan dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:

  1. Sosiologi bersifat empiris, yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada hasil observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi berusaha memberi ihtisar yang menunjukkan hubungan pernyataan atau proposisi-proposisi secara logis.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada. Teori-teori baru yang lebih luas pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari teori yang sudah ada.
  4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi bukan ajaran mengenai tata susila. Para sosiolog tidak membicarakan apakah suatu tingkah laku sosial itu baik atau buruk. Tugas seorang sosiolog adalah menjelaskan fakta secara analitis.

Senin, 06 Agustus 2012

Definisi Sosiologi

Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin dan yunani.
Bahasa latin "socius" yang berati teman, kawan, atau masyarakat.
Bahasa yunani "logos" yang memiliki arti ilmu pengetahuan.
berdasarkan uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sosiologi dapat dimaknai sebagi ilmu yang mengkaji atau mempelajari tentang masyarakat.

Selain pengertian sosiologi secara etimologis, para ahli ilmu sosial juga mendefinisikan pengertian dari sosiologi, antara lain:

  1. Roucek and Warren, mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok.
  2. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
  3. J.A.A. van Dorn dan C.J. Lamers, berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
  4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
  5. Auguste Comte, berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya (gregariousness).
  6. Emile Durkheim, menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial.
  7. Max Weber, menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
  8. Paul B. Horton, menyebutkan sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
  9. Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
  10. William Kornblum, menyebutkan sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan membagi masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Meskipun banyak definisi tentang sosiologi yang dikemukakan para ahli, namun secara garis besar definisi tersebut memiliki beberapa kesamaan dalam tujuan pembahasan sosiologi, yaitu membahas aspek sebagai berikut:
  • kehidupan masyarakat.
  • perkembangan masyarakat dengan segala aspeknya.
  • hubungan antar manusia.